Minggu, 25 Desember 2011

Mekanisme Gerak Dan Sumber Energi Otot

Sel otot merupakan sel tubuh yang khusus digunakan untuk melakukan kontraksi dan relaksasi. Sel otot disebut juga serabut otot atau miosit. Sitoplasma otot mengandung protein otot yang dinamakan aktin dan miosin. Aktin dan miosin berbentuk filamen. Filamen yang berkelompok membentuk bundel miofibril.
Kontraksi otot terjadi ketika rangsangan saraf mencapai otot. Miosit yang menerima sinyal seperti pada serabut otot, memiliki retikulum yang rumit dan gelembung tubular. Rangsangan dihantarkan dengan cepat dan simultan ke seluruh miofibril aktin dan miosin di dalam otot. Hal ini menyebabkan otot menyelip, memendekkan sarkomer, dan berkontraksi dan proses ini membutuhkan banyak energi. Itulah sebabnya, sel otot memiliki banyak mitokondria untuk menghasilkan energi secara efisin. Untuk kontraksi, diperlukan metabolisme kalsium yang tinggi.
Secara makroskopis gumpalan otot dibungkus oleh selaput transparan yang dinamakan fasia. Ujung-ujung otot diikat ke tulang oleh tendon yang berupa origo dan insersi. Origo merupakan tempat perlekatan tendon pada tulang yang tidak mengalami gerakan. Insersi merupakan tempat perlekatan tendon pada bagian tulang akan mengalami pergerakan.
ketika otot skelet (rangka) berkontraksi, akan terjadi hubungan antara aktin dan miosin oleh troponin dan tropomiosin. Aktin dan miosin akan bergerak sehingga jarak aktin dan miosin menjadi rapat. Hal ini menyebabkan sel otot memendek untuk melakukan itu, otot memerlukan energi.
Energi berasal dari pemecahan molekul ATP (Adenosin trifosfat) menjadi ADP (Adenosin difosfat) yang berada di dalam otot. ATP yang digunakan berasal dari ATP yang dibentuk oleh mitokondria sel otot.
Jika kontraksi terus berlangsung, energi di ambil dari senyawa glukosa yang terdapat dalam otot. Glukosa akan mengalami glikolisis menjadi asam piruvat dan ATP yang kemudian akan digunakan untuk kontraksi otot. Asam piruvat dalam sel otot dapat diubah menjadi asam laktat. Timbunan asam laktat dapat menyebabkan rasa pegal.
Apabila otot bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, asam piruvat dapat dioksidasi secara aerob menjadi CO + HO + ATP. Jika cadangan glukosa dalam otot abis, sumber ATP dapat diperoleh dari senyawa kreatin fosfat yang ada di dalam hati. Otot yang terus-menerus dirangsang untuk melakukan kontraksi dapat menyebabkan kejang otot. 
Pada tahun 1955, Hansen dan Huxly mengemukakan teori kontraksi otot yang disebut sliding filament model ( model filamen meluncur). Mekanisme kontraksi otot secara singkat adalah ujung mision  dapat mengikat ATP dan menghidrolisisnya menjadi ADP. Pangkal miosin terikat pada filamen aktin. Filamen aktin bergerak karena adanya tegangan. 
thumbnail
Judul: Mekanisme Gerak Dan Sumber Energi Otot
Rating: 100% based on 99998 ratings. 7 user reviews.
Ditulis Oleh

Artikel Terkait Biologi :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2013. Kumpulan kata cinta Lengkap |
Template Seo Elite oleh Bamz